Gunung Marapi Erupsi pada Sabtu Dini Hari, Statusnya Waspada
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Sabtu (16/8/2025) pukul 01.19 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Marapi sudah erupsi 4 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dan durasi 48 detik.
(Baca: Cuaca Ekstrem hingga Banjir, Ada 927 Kejadian Bencana Alam di Indonesia hingga Awal Mei 2023)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Marapi di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 16 Agustus 2025 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 6 kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 1,2-1,4 milimeter dan lama gempa 65-328 detik.
Kemudian, 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 1 milimeter dan lama gempa 13 detik serta 4 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 0,8-1,3 milimeter s-p 1-2,1 detik dan lama gempa 10-15 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.632 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.258 kali letusan) sedangkan Gunung Marapi erupsi 87 kali.
(Baca: Ini Dampak Kerusakan Akibat Bencana Alam pada Januari-Maret 2023)