Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Sabtu (4/1/2025) pukul 20.15 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 91 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Erupsi Gunung Semeru masih berlangsung saat laporan ini dibuat.
(Baca: Papua Barat Catat Jumlah Rumah Rusak Sedang akibat Bencana Alam Sebanyak 3 Unit)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 4 Januari 2025 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 46 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 50-168 detik.
Kemudian, 10 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 33-63 detik serta 2 kali harmonik dengan amplitudo 6-8 milimeter dan lama gempa 104-260 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 93 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 60 kali letusan.
(Baca: Ada Ratusan Bencana Alam sampai Awal April 2024, Banjir Terbanyak)