Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,17% ke level 7.080,47 pada penutupan perdagangan Senin (6/1/2025).
Menurut tim riset Phillip Sekuritas Indonesia, pelemahan indeks hari ini mengikuti mayoritas bursa saham kawasan Asia yang parkir di zona merah.
"Pelaku pasar memberikan perhatian terhadap bank sentral China atau People's Bank of China yang pada Sabtu (4/1/2025) mengatakan akan mengimplementasikan kebijakan moneter lebih longgar pada 2025, sebagai upaya untuk mencegah dan meredakan risiko keuangan di area-area penting, serta memperdalam reformasi sektor keuangan," kata mereka, dilansir dari Antara, Senin (6/1/2025).
Hari ini indeks Nikkei turun 1,47% ke 39.307,05; indeks Hang Seng turun 0,36% ke 19.688,29; indeks Shanghai turun 0,14% ke 3.206,92; sementara indeks Strait Times naik 0,53% ke 3.821,84.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, 9 dari 11 sektor saham terkoreksi hari ini. Sektor barang baku turun paling dalam hingga 1,65%, diikuti sektor transportasi dan sektor kesehatan yang masing-masing turun 1,45% dan 1,34%.
Sementara dua sektor lainnya menguat, yaitu sektor teknologi dan sektor barang konsumen non-primer yang masing-masing naik 1,29% dan 0,23%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,08 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 22,13 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp8,07 triliun.
Sebanyak 388 saham ditutup melemah hari ini, lalu 221 saham menguat, dan 190 saham stagnan.
Melansir dari Investing.com, emiten yang tergolong top loser hari ini adalah MTFN yang ambles 25%, diikuti SAPX dan ACRO yang masing-masing terkoreksi 24,87% dan 21,90%.
Di sisi lain emiten berkode MMIX menjadi top gainer setelah terbang 34,53%, disusul PZZA dan ECII yang masing-masing naik 34,51% dan 25%.
(Baca: IHSG Ditutup Naik 0,02% Jelang Akhir Pekan (Jumat, 3 Januari 2025))