Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (27/11/2024) pukul 02.36 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 55 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 milimeter dan durasi 136 detik.
(Baca: 55 Bencana Terjadi pada Tengah September 2023, Karhutla Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 27 November 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 107 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 milimeter dan lama gempa 45-145 detik.
Kemudian, 4 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-7 mm dan lama gempa 30-100 detik serta 7 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 39-71 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.467 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.225 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1.884 kali.
(Baca: Hampir 5 Ribu Kejadian Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2023, Karhutla Mendominasi)