Konsumen Indonesia Masih Optimistis dengan Kondisi Finansialnya

Layanan konsumen & Kesehatan

Premium

Erlina F. Santika 26/11/2024 19:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Proporsi Persepsi Responden Konsumen Sejumlah Negara Terhadap Kondisi Finansialnya yang Dianggap Baik (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Dapatkan lebih banyak konten Premium dan akses ke fitur-fitur khusus buat pelanggan.

Mulai dari

Rp50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Dapatkan akses instan ke artikel “Konsumen Indonesia Masih Optimistis dengan Kondisi Finansialnya”.

Rp5.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Proporsi Persepsi Responden Konsumen Sejumlah Negara Terhadap Kondisi Finansialnya yang Dianggap Baik (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Hasil jajak pendapat NielsenIQ (NIQ) mengungkap persepsi konsumen di sejumlah negara terkait kondisi finansialnya.

Sebanyak 38,4% responden Indonesia mengaku kondisi finansialnya lebih baik. Ini menempatkan Indonesia di posisi pertama dari 22 negara yang disurvei.

Proporsi itu juga lebih tinggi dari nilai rerata global yang sebesar -2,6%.

Dengan kondisi yang serupa, India menempati urutan kedua sebesar 33,7%. Disusul Arab Saudi sebesar 27,7% di posisi ketiga.

Urutan empat dan lima ditempati oleh Mesir (18,5%) dan Meksiko (13,5%).

Selanjutnya ada China (10,7%), Afrika Selatan (9,2%); Brasil (8,7%); dan Kolombia (7,8%) dalam daftar negara yang menganggap kondisi finansialnya masih lebih baik daripada buruk.

Melansir Kompas.com, meskipun optimistis terhadap kondisi perekonomian, kepercayaan diri konsumen Indonesia sebenarnya menunjukkan penurunan.

"Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, banyak konsumen Indonesia yang masih melihat prospek positif untuk ekonomi domestik," kata Dena Firmayuansyah, FMCG Commercial Leader, NIQ Indonesia melalui keterangan pers, Jumat (18/10/2024).

Editor : Erlina F. Santika