KLHK: Jumlah Titik Panas di Indonesia Capai 178 Dalam 24 Jam Terakhir (Sabtu, 11 Januari 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 11/01/2025 11:43 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Titik Panas Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 178 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 87 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Sabtu (11/1/2025) pukul 11.43 WIB. Dari 178 titik panas terdeteksi, 3 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 172 titik skala sedang, dan 3 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Titik Panas Karhutla di Sumsel Bertambah pada Pertengahan Oktober 2023)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Kalimantan Timur sebanyak 42 titik. Sulawesi Selatan menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 41 titik. Maluku Utara berada di posisi ketiga sebanyak 34 titik panas.

Sebanyak 21 titik panas terdeteksi di Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan menyusul dengan 19 titik panas, serta Kalimantan Utara dan Jawa Timur masing-masing memiliki 5 dan 4 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: 55 Bencana Terjadi pada Tengah September 2023, Karhutla Mendominasi)

Data Populer

Lihat Semua