Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, jumlah hotspot atau titik panas di wilayah prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra Selatan bertambah.
Pada pekan kedua Oktober 2023 jumlah hotspot-nya 11.161 titik, kemudian pada pekan ketiga naik 65,38% menjadi 18.459 titik.
Selain Sumatra Selatan, titik panas di 5 wilayah prioritas penanganan karhutla lainnya tercatat berkurang, yakni di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat.
"Terutama di Kalimantan Tengah, jumlah hotspot dalam bulan Oktober ini di minggu pertama sangat tinggi, minggu kedua turun, minggu ketiga turun," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam siaran pers di kanal YouTube resmi BNPB, Senin (23/10/2023).
Jumlah hotspot di Kalimantan Tengah pada pekan kedua bulan ini mencapai 11.245 titik, lalu pada pekan ketiga turun 44,65% menjadi 6.224 titik.
Pada periode sama, hotspot di Kalimantan Selatan turun 55,35%, dari yang semula 1.998 titik menjadi 892 titik.
Kemudian di Kalimantan Barat jumlahnya turun 38,97%, dari 626 titik menjadi 382 titik.
"Di provinsi yang lain (Riau dan Jambi), secara umum di pekan ke-3 bulan Oktober 2023 (jumlah hotspot) turun. Ini yang kita harapkan sebenarnya, dan memang sesuai dengan yang kita hitung di awal. Harusnya dengan kondisi musim hujan dan cuaca yang kita harapkan sudah mulai bergeser ke peralihan dari kering ke hujan," kata Abdul.
(Baca: Ada 3 Ribu Bencana di Indonesia sampai Awal Oktober 2023, Banjir Terbanyak)