Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah naik dari 4,99% menjadi 5,26%. Kenaikan ini setara dengan peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 600 jiwa, sehingga total menjadi 9.550 jiwa dari total penduduk 179.950 jiwa.
Pada tahun 2024, pertumbuhan persentase kemiskinan di Katingan sebesar 5,41%. Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalimantan Tengah, Katingan berada di urutan yang cukup tengah. Contohnya, Kabupaten Barito Selatan memiliki persentase 4,83%, sementara Kabupaten Barito Utara mencapai 5,67%.
(Baca: Keadaan Angkatan Kerja di Kota Kendari pada 2024)
Secara historis, persentase kemiskinan di Katingan fluktuatif antara tahun 2004 hingga 2024. Persentase tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 11,84%, sedangkan terendah pada tahun 2020 sebesar 4,79%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2021 dengan 9,6%, dan penurunan terdalam pada tahun 2007 turun 14,73%. Pada tahun 2024, secara nasional Katingan berada pada urutan ke-432.
Dibandingkan dengan kabupaten tetangga di Kalimantan Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, terlihat variasi kondisi. Kabupaten Kapuas misalnya, memiliki jumlah penduduk miskin jauh lebih tinggi, yaitu 19.470 jiwa, namun persentase kemiskinannya sedikit lebih rendah, yaitu 5,25%. Sementara itu, Kabupaten Pulang Pisau memiliki persentase kemiskinan lebih rendah, yaitu 4,56%.
Kabupaten Barito Selatan
Kabupaten Barito Selatan mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 4,83% dan menduduki peringkat ke-448 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 6.870 jiwa dari total 136.856 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini adalah Rp 542.075,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 65,48 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan sebesar 2,33% menunjukkan perkembangan positif, meskipun jumlah penduduk miskin masih menjadi perhatian.
Kabupaten Barito Utara
Dengan persentase kemiskinan 5,67%, Barito Utara menduduki peringkat ke-414 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 7.600 jiwa dari 158.514 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di kabupaten ini lebih tinggi, yaitu Rp 628.429,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 86,33 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin adalah 6,44%, mengindikasikan perlunya perhatian lebih lanjut.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Konawe Utara 2015-2024)
Kabupaten Gunung Mas
Kabupaten Gunung Mas memiliki persentase kemiskinan 5,68% dan menempati peringkat ke-413 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini adalah 6.860 jiwa dari total populasi 132.675 jiwa. Garis kemiskinan ditetapkan pada Rp 562.332,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 67,08 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan sebesar 3,84% menunjukkan stabilitas relatif.
Kabupaten Kapuas
Kabupaten Kapuas memiliki tingkat kemiskinan 5,25% dengan menduduki peringkat ke-433 di Indonesia. Terdapat 19.470 jiwa penduduk miskin dari total 416.300 jiwa. Garis kemiskinan berada pada angka Rp 508.022,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakatnya adalah Rp 58,51 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan sedikit dengan 0,77%.
Kabupaten Kota Waringin Timur
Kabupaten Kota Waringin Timur memiliki persentase kemiskinan 5,66%, berada di peringkat 416 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 26.690 jiwa dari total penduduk 443.033 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 572.827,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita mencapai Rp 84,77 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin hanya 0,45% saja.
Kabupaten Pulang Pisau
Kabupaten Pulang Pisau memiliki persentase kemiskinan 4,56%, menempatkannya di peringkat ke-457 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 5.910 jiwa dari total 142.925 jiwa. Garis kemiskinan ditetapkan pada Rp 542.349,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 54,91 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan menunjukkan sedikit penurunan dengan -0,44%.