Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2024 sebesar 10,68%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11,46%. Jumlah penduduk miskin tercatat 41.540 jiwa dari total penduduk 387.348 jiwa.
Perkembangan kemiskinan di Ogan Komering Ulu menunjukkan penurunan sebesar 6,81% dalam setahun terakhir. Dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumatera Selatan, Ogan Komering Ulu berada di posisi yang cukup baik dalam upaya menekan angka kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Salatiga Periode 2004 - 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Ogan Komering Ulu dalam dua dekade terakhir. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar 18,16%, sementara terendah pada tahun 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 10,01%, dan terendah pada tahun 2005 turun 3,14%. Secara nasional, peringkat kemiskinan Ogan Komering Ulu bergeser dari 184 pada tahun 2004 menjadi 219 pada tahun 2024. Rata-rata persentase kemiskinan 3 tahun terakhir adalah 11,25% dan 5 tahun terakhir 12,02%.
Dibandingkan kabupaten tetangga di Sumatera Selatan, Ogan Komering Ulu menunjukkan posisi yang kompetitif. Kabupaten Empat Lawang, Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dan Kota Prabumulih memiliki persentase kemiskinan yang berdekatan.
Kabupaten Empat Lawang
Dengan persentase kemiskinan 10,78%, Kabupaten Empat Lawang menduduki peringkat 211 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 28.420 jiwa dari total populasi 336.158 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini tercatat Rp 421.747 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita penduduk mencapai Rp 19,44 juta per tahun, dengan pertumbuhan 5,90%. Angka pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Kota Lubuk Linggau
Kota Lubuk Linggau memiliki persentase kemiskinan 11,14% dan berada di peringkat 200 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 27.650 jiwa dari total penduduk 245.287 jiwa. Garis kemiskinan tercatat cukup tinggi, mencapai Rp 598.850 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 35,43 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi di wilayah ini menunjukkan tren positif.
(Baca: Persentase Pengangguran 2024 di Kabupaten Lampung Barat 2,09%)
Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki persentase kemiskinan yang lebih tinggi, yaitu 12,08%, menduduki peringkat 164 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 106.370 jiwa dari total populasi 786.703 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat Rp 473.057 per kapita per bulan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan mencatatkan persentase kemiskinan 9,86%, berada di peringkat 242 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 37.810 jiwa dari total 422.566 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat Rp 436.420 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita penduduk adalah Rp 27,72 juta per tahun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,04%.
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir memiliki persentase kemiskinan 9,82%, menempati peringkat 243 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat 19.790 jiwa dari total populasi 212.220 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini cukup tinggi, mencapai Rp 503.822 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita penduduk mencapai Rp 45,7 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,23%.
Kota Prabumulih
Kota Prabumulih memiliki persentase kemiskinan 10,13%, menempati peringkat 239 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 20.410 jiwa dari total 211.395 jiwa. Kota ini memiliki garis kemiskinan tertinggi di antara wilayah pembanding, yaitu Rp 650.002 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita penduduk mencapai Rp 51,8 juta per tahun, dengan pertumbuhan 5,72%.