Laporan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) menyebutkan, terdapat 108,4 juta jiwa di seluruh dunia mengungsi secara terpaksa akibat adanya penganiayaan, konflik kekerasan, hingga pelanggaran hak asasi manusia di negaranya.
Negara di wilayah perbatasan negara yang mengalami situasi konflik dan peperangan kerap kali menjadi tujuan para pengunsi untuk menyelamatkan diri.
Menurut laporan UNHCR, Turki jadi negara yang menampung pengungsi di wilayah perbatasan terbanyak pada 2022.
Tercatat sebanyak 3,56 juta jiwa pengungsi yang berlindung ke Turki. Hampir semua pengungsi di Turki berasal dari Suriah.
Pada 2022, jumlah pengungsi Suriah di Turki mengalami peningkatan sebesar 5% dari periode sebelumnya (year-on-year/yoy) yang mencapai 191.600 jiwa pengungsi pada 2021.
Iran mengikuti di urutan kedua sebagai negara dengan populasi pengungsi terbanyak di dunia. Terjadi peningkatan jumlah pengungsi di Iran, dari 161.600 jiwa di periode sebelumnya (yoy) menjadi 3,4 juta jiwa pengungsi pada 2022.
Sementara Kolombia berada di posisi ketiga dengan jumlah pengungsi sebanyak 2,45 juta jiwa yang membutuhkan perlindungan.
Adapun Federasi Rusia yang menampung sebanyak 1,27 juta pengungsi, 65.400 jiwa di antaranya adalah warga Ukraina yang diberikan status sebagai suaka sementara.
(Baca juga: 8 Konflik Negara Paling Banyak Akibatkan Pengungsi, Perang Rusia-Ukraina Masuk Daftar?)