Ada beragam hal positif yang dirasakan masyarakat selama Ramadan di lingkungan tempat tinggalnya. Fenomena ini terekam dalam laporan Litbang Kompas bertajuk Ramadhan Kuatkan Kerukunan dan Kebersamaan Masyarakat Indonesia.
Survei menunjukkan, sebanyak 36,3% responden menilai bahwa nuansa kekeluargaan dan kebersamaan di wilayah tempat tinggalnya lebih terasa pada bulan puasa ini.
Lalu 19,6% responden menilai, hal positif yang dirasakan di bulan suci ini adalah lingkungan yang lebih ramai dan meriah dibanding bulan-bulan biasanya.
Kemudian 12,6% responden merasa orang-orang lebih sering berbagi; 8% responden menyatakan toleransi lebih terasa; dan 6,8% responden menilai kepedulian antarsesama di wilayahnya kian terasa.
Sementara, terdapat 6,3% responden yang merasakan hal positif lainnya dan 10,4% responden menjawab tidak ada.
“Dengan demikian, berbagi, toleransi, kebersamaan, kekeluargaan, dan kepedulian menjadi kata kunci yang secara tidak langsung lekat dengan hadirnya bulan Ramadhan,” tulis Peneliti Litbang Kompas Debora Laksmi dalam laporannya, Senin (1/4/2024).
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 505 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Pengumpulan data dilakukan pada 18-20 Maret 2024 melalui wawancara telepon. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,36% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Baca: Litbang Kompas: Mayoritas Warga Tidak Sisihkan Dana Khusus untuk Lebaran 2024)