Perang Israel-Hamas Palestina yang meletus sejak 7 Oktober 2023 memakan banyak korban, terutama dari pihak Palestina.
Menurut Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), sampai hari ke-52 perang, yakni 27 November 2023, jumlah total korban jiwa Palestina mencapai 15.093 orang. Rinciannya, korban jiwa di Jalur Gaza 14.854 orang dan di Tepi Barat 239 orang.
Jumlah total korban jiwa Palestina dalam perang ini sudah 11 kali lipat lebih banyak dari korban jiwa Israel.
Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), jumlah total korban jiwa Israel sekitar 1.275 orang.
(Baca: Sekitar 200 Perusahaan Dukung Israel, Mayoritas dari AS)
Israel dan Hamas sudah menyepakati gencatan senjata sementara atau jeda perang selama 4 hari, yakni Jumat-Senin tanggal 24-27 November 2023, dengan syarat pembebasan sandera.
Menurut OCHA, selama jeda tersebut pasukan Israel telah membebaskan 150 warga Palestina yang mereka penjara, dan Hamas membebaskan 51 warga Israel yang mereka tawan.
Namun, menurut pemberitaan Al Jazeera, dalam jeda perang ini masih ada pembunuhan terhadap warga Palestina.
"Pasukan Israel telah menembak mati 5 warga Palestina di Kota Jenin (Tepi Barat) pada Sabtu dan Minggu, serta membunuh 3 orang di wilayah Tepi Barat lainnya," kata Al Jazeera, Minggu (26/11/2023).
"Pasukan Israel menyerbu Kota Jenin (Tepi Barat) dari berbagai arah, menembakkan peluru, serta mengepung rumah sakit pemerintah dan markas besar organisasi kemanusiaan Red Crescent Society," lanjutnya.
Al Jazeera menyatakan saat ini ada rencana perpanjangan jeda perang sampai 29 November 2023.
Namun, sebelumnya pemerintah Israel telah memastikan perang akan terus berlanjut.
"Setelah jeda pendek ini berakhir, operasi militer akan berlanjut setidaknya selama dua bulan," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, diberitakan The Times of Israel, Rabu (23/11/2023).
Kepala Staf Militer Israel Herzi Halevi menyampaikan hal serupa.
"Kami tidak mengakhiri perang. Kami akan terus melanjutkan perang sampai kami menang, dan melanjutkan serangan ke wilayah Hamas," ujarnya.
(Baca: Ini Perusahaan yang Membantu Pendudukan Israel di Palestina menurut PBB)