Sekitar 200 Perusahaan Dukung Israel, Mayoritas dari AS

Demografi

Lite

Adi Ahdiat 14/11/2023 18:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Jumlah Perusahaan yang Menyatakan Dukungan untuk Israel secara Terbuka Berdasarkan Negara Asal (7 Oktober-13 November 2023)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Sekitar 200 Perusahaan Dukung Israel, Mayoritas dari AS

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Perusahaan yang Menyatakan Dukungan untuk Israel secara Terbuka Berdasarkan Negara Asal (7 Oktober-13 November 2023)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.

Fatwa tersebut mewajibkan umat Islam untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, sekaligus mengharamkan segala bentuk dukungan terhadap Israel.

"Umat Islam diimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme," kata Ketua MUI Bidang Fatwa K.H. Asrorun Niam Sholeh dalam siaran persnya, Jumat (10/11/2023).

"Sementara itu, mendukung agresi Israel terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel, baik langsung maupun tidak langsung hukumnya haram," katanya lagi.

(Baca: Sikap Anti-Yahudi di AS Meningkat sejak Perang Israel-Hamas)

Adapun menurut data yang dihimpun Jeffrey Sonnenfeld, profesor dari Yale School of Management, sampai saat ini ada sekitar 200 perusahaan yang telah menyatakan dukungan kepada Israel secara terbuka.

Jeffrey Sonnenfeld memperoleh data tersebut dengan melacak pemberitaan di media massa, serta unggahan di situs atau akun media sosial resmi perusahaan yang menyatakan bahwa serangan Hamas ke Israel merupakan "aksi teroris", mengecam sentimen kebencian terhadap Yahudi atau antisemitisme, serta menyatakan dukungan atau solidaritas untuk Israel.

Hasilnya, mayoritas perusahaan yang menyuarakan hal-hal tersebut ditemukan berasal dari Amerika Serikat (AS) seperti terlihat pada grafik.

(Baca: Ini Sebaran Populasi Yahudi Global, Terbanyak di AS dan Israel)

Kendati mayoritasnya berasal dari AS, perusahaan yang menyuarakan dukungan untuk Israel umumnya beroperasi secara multinasional.

Ada banyak juga perusahaan pendukung Israel yang produknya banyak dipakai lintas negara, seperti Apple, Google, Intel, Meta, Microsoft, Netflix, sampai Zoom.

Berikut daftar lengkap perusahaan yang menganggap Hamas sebagai teroris, mengecam antisemitisme, dan menyuarakan dukungan untuk Israel menurut temuan Jeffrey Sonnenfeld, sejak awal perang Israel-Hamas meletus sampai 13 November 2023:

Amerika Serikat: