Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Bekasi sebesar 4,01 persen pada 2024, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 4,1 persen. Dengan jumlah penduduk 2.526.133 jiwa, terdapat 128.840 penduduk miskin, berkurang 560 jiwa dari tahun sebelumnya.
Dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, Kota Bekasi berada di urutan yang lebih baik. Pertumbuhan persentase penduduk miskin di Kota Bekasi mengalami penurunan sebesar 2,2 persen. Data ini menunjukkan adanya perbaikan meski tidak signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
(Baca: Harga Gas Alam Dunia Turun Menuju Level US$2,78 /Mmbtu (Selasa, 23 September 2025))
Data historis kemiskinan Kota Bekasi menunjukkan fluktuasi selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan terendah tercatat pada 2004 sebesar 1,04 persen, sementara tertinggi pada 2008 sebesar 6,36 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2005 mencapai 228,85 persen, dan terendah pada 2018 turun 14,2 persen. Urutan persentase kemiskinan Kota Bekasi secara nasional berada di posisi 482 pada tahun 2024, menunjukkan adanya pergeseran dari tahun-tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di Jawa Barat yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kota Bekasi memiliki karakteristik yang berbeda. Misalnya, Kota Banjar memiliki persentase kemiskinan lebih tinggi yaitu 5,85 persen, sedangkan Kota Depok lebih rendah yaitu 2,34 persen. Kabupaten Bekasi mencatatkan angka 4,8 persen, Kota Cimahi 4,39 persen, dan Kota Bandung 3,87 persen.
Kota Banjar
Kota Banjar mencatatkan persentase kemiskinan 5,85 persen dan menduduki peringkat 406 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 11.160 jiwa dari total populasi 209.182 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Banjar tercatat sebesar Rp 430.590,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 26,45 juta per tahun. Kota ini mengalami penurunan pertumbuhan persentase kemiskinan sebesar 4,72 persen.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Maluku 2018 - 2024)
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi memiliki persentase kemiskinan 4,8 persen, berada di urutan 450 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 204.540 jiwa dari total populasi 3.289.743 jiwa. Garis kemiskinan tercatat Rp 674.924,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 128,69 juta per tahun. Wilayah ini mengalami penurunan pertumbuhan persentase kemiskinan 2,64 persen.
Kota Cimahi
Dengan persentase kemiskinan 4,39 persen, Kota Cimahi menempati urutan 465 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 27.000 jiwa dari total populasi 579.906 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Cimahi adalah Rp 612.567,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 72,53 juta per tahun. Kota ini mengalami penurunan pertumbuhan persentase kemiskinan sebesar 5,79 persen.
Kota Depok
Kota Depok memiliki persentase kemiskinan 2,34 persen, menempati urutan 511 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 62.600 jiwa dari total populasi 1.967.831 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Depok tercatat sebesar Rp 843.893,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 43,52 juta per tahun. Kota Depok mengalami penurunan pertumbuhan persentase kemiskinan sebesar 1,68 persen.
Kota Bandung
Kota Bandung mencatatkan persentase kemiskinan 3,87 persen, berada di urutan 487 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 101.100 jiwa dari total populasi 2.579.837 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Bandung mencapai Rp 614.707,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 147,08 juta per tahun. Kota ini mengalami penurunan pertumbuhan persentase kemiskinan sebesar 2,27 persen.