Kabupaten Maros mencatat penurunan persentase kemiskinan menjadi 9,32% pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 9,65%. Jumlah penduduk miskin juga berkurang menjadi 34 ribu jiwa, dari sebelumnya 34.960 jiwa.
Secara historis, kemiskinan di Maros menunjukkan penurunan signifikan sejak tahun 2004. Persentase tertinggi terjadi pada tahun 2004, yaitu 20,63%. Titik terendah pertumbuhan angka kemiskinan terjadi pada tahun 2009 dengan -11,86%. Dibandingkan kabupaten lain, urutan kemiskinan di Maros berada di peringkat 257 secara nasional, menunjukkan perbaikan dari tahun-tahun sebelumnya.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Tojo Una Una | 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Sulawesi Selatan, Maros memiliki persentase kemiskinan yang relatif moderat. Kabupaten Bone memiliki persentase lebih tinggi, sementara Bantaeng dan Barru lebih rendah. Pertumbuhan kemiskinan di Maros juga bervariasi dibandingkan kabupaten tetangga.
Kabupaten Bantaeng
Kabupaten Bantaeng memiliki persentase kemiskinan 8,26% dan berada di urutan 299 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 15.800 jiwa. Garis kemiskinan di Bantaeng adalah Rp 434.664 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 65,48 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk Bantaeng sebesar 2,9% menunjukkan perkembangan yang stabil. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin juga tercatat -9,66%.
Kabupaten Barru
Kabupaten Barru mencatat persentase kemiskinan sebesar 8,31% dan menduduki peringkat 297 di Indonesia. Dengan jumlah penduduk miskin 14.640 jiwa. Garis kemiskinan di Barru berada pada angka Rp 417.396 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Barru mencapai Rp 52,28 juta per tahun. Kabupaten ini mengalami pertumbuhan penduduk 1,05%. Sementara itu, pertumbuhan jumlah penduduk miskin di Barru tercatat turun 1,61%.
Kabupaten Bone
Kabupaten Bone memiliki persentase kemiskinan 9,58%, menempatkannya pada urutan 251 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Bone cukup tinggi, mencapai 73.030 jiwa. Garis kemiskinan di Bone adalah Rp 423.727 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 60,25 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk Bone hanya 0,66%, relatif lebih rendah dibandingkan kabupaten lain. Sementara itu, pertumbuhan jumlah penduduk miskin tercatat -8,85%.
(Baca: Jumlah Penduduk di Jawa Timur 2018 - 2024)
Kabupaten Pinrang
Kabupaten Pinrang memiliki persentase kemiskinan sebesar 8,55% dan berada di urutan 287 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 33.040 jiwa. Garis kemiskinan di Pinrang adalah Rp 414.198 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 62,77 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk Pinrang adalah 1,39%. Sementara itu, pertumbuhan jumlah penduduk miskin di Pinrang tercatat turun 3,48%.
Kabupaten Toraja Utara
Kabupaten Toraja Utara memiliki persentase kemiskinan 10,73% dan menduduki peringkat 214 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 25.970 jiwa. Garis kemiskinan di Toraja Utara adalah Rp 413.029 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Toraja Utara mencapai Rp 47,73 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di Toraja Utara adalah 1,77%. Sementara itu, pertumbuhan jumlah penduduk miskin tercatat -10,88%.