Data per Desember 2024, pertumbuhan volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati di Jambi tumbuh -45.56%. Angka ini turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 33,96 juta ton. Sebelumnya, Jambi pernah mencatatkan rekor pertumbuhan pada Maret 2024 sebesar 482,5%. Sedangkan rata-rata enam tahun terakhir pertumbuhan mencapai 51,14%.
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Nilai Ekspor Bahan Kimia Lainnya Provinsi Sulawesi Barat Desember 2024)
Menurut publikasi Bank Indonesia (BI), data per Desember 2024, volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati jika ditotal untuk 10 provinsi teratas besarnya mencapai 1,51 miliar ton. Nilai dari jumlah 10 provinsi tersebut, proporsinya mencapai 100% dari total seluruh provinsi.
Riau mencatatkan volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati tertinggi dengan 690,58 juta ton. Di provinsi ini, Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan data bulanan di wilayah ini turun 12,24% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya. Sumatera utara berada di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati di provinsi ini tumbuh 0%. Periode yang sama bulan sebelumnya volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati di provinsi ini tercatat 232,96 juta ton.
Selanjutnya, Kalimantan Timur dengan volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati 231,77 juta ton (turun 0%), volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati di Lampung turun 0% menjadi 135,27 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya dan Kalimantan Selatan dengan volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati 55,05 juta ton (turun 0%)
(Baca: Statistik Nilai Ekspor SITC Kode 05 Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran Periode 2020-2020)
Berikut ini sepuluh provinsi dengan volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati tertinggi pada Desember 2024:
- Riau 690,58 juta ton
- Sumatera Utara 254,2 juta ton
- Kalimantan Timur 231,77 juta ton
- Lampung 135,27 juta ton
- Kalimantan Selatan 55,05 juta ton
- Kalimantan Barat 52,08 juta ton
- Sulawesi Utara 51,55 juta ton
- Sumatera Selatan 33 juta ton
- Jambi 10,34 juta ton