Inilah Produk yang Banyak Diimpor Indonesia dari Luksemburg pada 2023

1
Agus Dwi Darmawan 17/03/2025 11:21 WIB
Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Luksemburg pada 2023
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indonesia membukukan impor dengan Luksemburg sebesar US$ 8,03 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut terlihat turun 48.47% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 15,59 juta.

Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Luksemburg, impor dalam 10 tahun terakhir jumlahnya telah cukup banyak berkurang. Terendah impor Indonesia adalah US$ 6,31 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 38,77 juta.

(Baca: Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Swedia pada 2023)

Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Luksemburg, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 32 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.

Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Luksemburg. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.

  1. Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
  2. Masuk dalam kode HS 84, Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan Bagian. Impor produk ini dari Luksemburg berada di urutan pertama. Indonesia mengimpor sebanyak US$ 3,23 juta. Nilai impor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis; Bagian ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 5.548 ribu.

  3. Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah
  4. Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah dengan kode HS 90. Dari negara ini, Indonesia mengimpor senilai US$ 1,88 juta.

  5. Wadding, Felt dan Nonwovens
  6. Indonesia juga mengimpor US$ 0,56 juta Wadding, Felt dan Nonwovens dari Luksemburg. Nilai impor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 862 ribu. Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari satu negara. Impor Wadding, Felt dan Nonwovens dari Luksemburg tercatat merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Wadding, Felt dan Nonwovens adalah Cina, Jerman, Amerika Serikat, Italia dan Jepang.

  7. Besi dan baja
  8. (Baca: Indonesia Impor Sereal Senilai US$ 952,47 Juta dari Kanada pada 2023)

    Impor Besi dan baja dari Luksemburg, saat ini merupakan yang terbesar. Dari negara ini, Indonesia melakukan impor senilai US$ 0,43 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan impor Besi dan baja dengan nilai terbesar adalah Cina, Jerman, Jepang, Indonesia dan Korea, Republik.

  9. Mesin dan peralatan dan bagian listrik
  10. Masuk dalam kode HS 85, Mesin dan peralatan dan bagian listrik merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan Perekam dan reproduksi suara, televisi. Indonesia mengimpor senilai US$ 0,38 juta. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Mesin dan peralatan dan bagian listrik dari -4 negara. Impor Mesin dan peralatan dan bagian listrik dari negara ini merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Mesin dan peralatan dan bagian listrik adalah Cina, Hong Kong, Cina, Taipei, Cina, Amerika Serikat dan Jerman.