Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki pengaruh cukup kuat terhadap pilihan masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Menurut survei Litbang Kompas, mayoritas atau 54,3% responden mempertimbangkan untuk memilih kepala daerah yang didukung Jokowi.
Sementara responden yang tidak mempertimbangkan dukungan Jokowi hanya 32,9%, dan 12,7% tidak tahu.
Kendati "efek Jokowi" saat ini masih cukup kuat, Litbang Kompas menilai pengaruhnya bisa saja melemah dalam beberapa bulan ke depan.
Sebabnya, saat pilkada dilaksanakan pada November 2024, Jokowi sudah lengser dan kursi pemerintahan akan diduduki presiden Prabowo Subianto.
"Pengaruh dan daya tarik Jokowi bisa saja sedikit berkurang ketika sudah tidak lagi berada dalam kekuasaan. Di sinilah ujian terhadap pamor, pengaruh, dan efek dari Jokowi terjadi," kata tim Litbang Kompas dalam laporannya, Sabtu (22/6/2024).
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Pengambilan data dilakukan pada 27 Mei-2 Juni 2024 melalui wawancara tatap muka. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Baca: Banyak Warga RI Setuju Koalisi Partai di Pilkada Sama dengan Pemilu)