Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Selasa (9/4/2024) pukul 10.34 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 5 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 milimeter dan durasi 114 detik.
(Baca: Kualitas Udara Pagi Hari: Jawa Barat Peringkat 1 Daerah Paling Berpolusi di Indonesia)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 9 April 2024 pukul 00.00-06.00 WIB menunjukkan terjadi 9 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 47-143 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 6-8 mm dan lama gempa 57-83 detik serta 1 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 13 milimeter s-p 4 detik dan lama gempa 20 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 504 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Marapi di Sumatera Barat paling banyak erupsi (161 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 160 kali.
(Baca: Kualitas Udara Sore Hari: Jawa Barat Peringkat 1 Daerah Paling Berpolusi di Indonesia)