Menurut laporan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), simpanan bank umum mencapai Rp8.203 triliun pada September 2023. Jumlah itu naik 6,4% secara tahunan (year on year/yoy) dan tumbuh tipis 0,9% secara bulanan (month-on- month/mom).
Nasabah kaya masih mendominasi simpanan perbankan dalam negeri. Total nilai simpanan nasabah dengan nominal di atas Rp5 miliar tersebut mencapai Rp4.331 triliun per September 2023, naik 7,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Meningkatnya nominal tersebut sejalan dengan naiknya jumlah rekening nasabah kaya per September 2023 mencapai 133.420 rekening atau tumbuh 5,3% secara tahunan (yoy).
Simpanan di atas Rp5 miliar tercatat berkontribusi sebesar 52,8% dari total simpanan bank umum pada bulan lalu.
Penyumbang simpanan perbankan terbesar kedua berasal dari nasabah dengan tabungan kurang dari Rp100 juta dengan proporsi 12,3%. Total simpanan dari tiering nominal ini mencapai Rp1.005 triliun atau tumbuh 3,1% (yoy).
Kemudian, total simpanan dari nasabah tiering nominal Rp200 juta-Rp500 tercatat sebesar Rp687 triliun atau naik 6,1% (yoy). Proporsinya dari total simpanan di perbankan sebesar 8,4%.
Selanjutnya, total simpanan nasabah dengan tiering nominal Rp2 miliar-Rp5 miliar sebesar Rp675 triliun atau naik 7,5% (yoy). Kelompok dengan nominal ini berkontribusi 8,2% terhadap total simpanan di perbankan.
Lalu, total simpanan nasabah dengan tiering nominal Rp500 juta-Rp1 miliar sebesar Rp575 triliun atau meningkat 4,6% (yoy). Angka ini berkontribusi 7% terhadap total simpanan di perbankan.
Total simpanan nasabah dengan tiering nominal Rp1 miliar-Rp2 miliar sebesar Rp509 triliun atau meningkat 5,7% (yoy). Kontribusinya yakni sebesar 6,2% dari total simpanan.
Sementara, total simpanan nasabah tiering nominal Rp100 juta-Rp200 juta merupakan penyumbang terendah, hanya sebesar Rp421 triliun atau naik 2,7% (yoy). Kelompok ini berandil 5,1% terhadap total simpanan di perbankan pada September 2023.
(Baca: Simpanan Masyarakat di Bank Umum Tembus Rp8.042 Triliun per Semester I 2023)