Konsumsi Karbohidrat Masyarakat Indonesia Cenderung Meningkat saat Hari Raya

Produk Konsumen
1
Cindy Mutia Annur 30/05/2023 17:00 WIB
Apakah Intensitas Konsumsi Makanan Berkarbohidrat Meningkat saat Hari Raya Lebaran? (April 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Saat Hari Raya Lebaran, masyarakat Indonesia umumnya mengonsumsi makanan berkarbohidrat lebih banyak dibanding hari-hari biasa.

Hal ini tercatat dalam laporan survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk Survei Kebiasaan Mengonsumsi Jajanan Manis selama Ramadhan.

Sebanyak 84,8% responden mengaku setuju bahwa intensitas konsumsi karbohidrat mereka meningkat saat Lebaran. Rincian persentasenya 60,8% responden mengatakan setuju dan 24% sangat setuju.

Di sisi lain, hanya ada 15,2% responden yang tidak setuju akan hal tersebut. Rinciannya, 12,9% tidak setuju dan 2,3% sangat tidak setuju.

Survei ini dilakukan terhadap 613 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 56% dan perempuan 44%.

Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (62,4%), kemudian di Jakarta (14,4%), dan Sumatra (10,6%). Proporsi responden yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua di rentang 0,8%-4,6%.

Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (33%), diikuti kelompok 25-34 tahun (30,3%) dan kelompok 45-54 tahun (23,2%).

Survei dilakukan pada 18-27 April 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,95% dan tingkat kepercayaan 95%.

(Baca: Banyak Orang Indonesia Suka Tambahkan Asupan Gula ke Makanan dan Minuman)

Adapun Dietary Guidelines for Americans menganjurkan agar konsumsi karbohidrat berkisar antara 45% sampai 65% dari total asupan kalori per hari.

Pasalnya, konsumsi karbohidrat secara berlebihan bisa menaikkan kadar gula darah, yang kemudian berisiko menimbulkan risiko penyakit seperti obesitas dan diabetes.

Untuk mencegah hal tersebut, masyarakat perlu mengenali dan memahami kandungan nutrisi dalam makanan dan minuman sehari-hari, supaya dapat menjaga asupan nutrisi yang seimbang.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Maxi Rein Rondonuwu, mengimbau masyarakat agar memperhatikan asupan makan sesuai rekomendasi maksimum, yaitu konsumsi gula maksimal 50 gram per hari (4 sendok makan), garam maksimal 2 gram (1/4 sendok teh), dan lemak maksimal 67 gram (5 sendok makan).

"Kita minta masyarakat sadar untuk menjaga kesehatan diri dan keluarganya. Pola asuh yang benar akan mencegah anak-anak mengidap penyakit diabetes melitus, hipertensi dan kolesterol di usia dewasa nanti,” ujar Maxi, disiarkan situs resmi Kementerian Kesehatan (27/9/2022).

(Baca: Mayoritas Warga RI Sering Konsumsi Makanan dan Minuman Manis)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua