Indonesia masuk jajaran negara dengan industri manufaktur mobil terbesar se-Asia. Ini terlihat dari data asosiasi perdagangan Organisation Internationale des Constructeurs d'Automobiles (OICA) yang dielaborasikan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR).
Laporan IESR tersebut menunjukkan, negara kawasan Asia dengan manufaktur mobil terbesar adalah Tiongkok, yang mampu memproduksi lebih dari 26 juta unit pada 2021.
Kedua adalah Jepang dengan 7,8 juta unit. Disusul posisi ketiga ada India, dengan capaian 4,3 juta unit.
Indonesia memang peringkat bontot dalam daftar ini, yang mampu menghasilkan 1,1 juta unit pada 2021. IESR bahkan menyebut Indonesia sudah mendekati 1,5 juta mobil per 2022, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Ini sekaligus menempatkan Indonesia sebagai negara dengan manufaktur mobil terbesar kedua di Asia Tenggara, di bawah Thailand yang mampu menghasilkan 1,6 juta unit pada 2021.
"Fakta ini menunjukkan bahwa Indonesia juga berpotensi menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik, terutama jika rantai pasokan yang terintegrasi telah tersedia," kata tim riset dalam laporan Indonesia Electric Vehicle Outlook (IEVO) 2023.
Indonesia diharapkan tak sekadar membangun pabrik otomotif saja, tetapi membangun manufaktur secara keseluruhan yang berkualitas dan kompetitif. Itu disampaikan oleh Sri Mulyani, Menteri Keuangan, yang juga menyebut bahwa sektor manufaktur yang kompetitif merupakan bagian dari transformasi ekonomi.
"Dan itu, membutuhkan organisasi, dari sumber daya alam SDM dan kapitalnya,” kata Sri Mulyani saat ditemui wartawan di kantornya, Jakarta, Senin 31 Oktober 2022 lalu.
Berikut rincian jumlah produksi mobil negara-negara di Asia 2021:
- Tiongkok 26.082.220 unit
- Jepang 7.846.955 unit
- India 4.399.112 unit
- Korea Selatan 3.462.404 unit
- Thailand 1.685.705 unit
- Indonesia 1.121.967 unit
(Baca juga: Produksi Mobil di ASEAN Capai 4,38 Juta Unit Sepanjang 2022, Ini Produsen Utamanya)