Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia masih mengalami ekspansi sebesar 51,2 pada Februari 2022. Kendati masih berekspansi, tetapi nilainya melambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 53,7.
PMI Manufaktur Indonesia pun berada pada posisi tiga terendah di ASEAN. IHS Markit menjelaskan, Indonesia mencatatkan perlambatan kondisi manufaktur pada Februari 2022.
(Baca: PMI Manufaktur Indonesia Turun ke Level 51,2 pada Februari 2022)
Sementara itu, Singapura mencatatkan PMI Manufaktur tertinggi selama tiga bulan berturut-turut. PMI Manufakturnya mencapai 58,3.
Posisi selanjutnya diraih oleh Vietnam dengan nilai sebesar 54,3. PMI Manufaktur Vietnam menggambarkan kondisi bisnis meningkat pada laju tercepat sejak April lalu.
Selanjutnya, Filipina melaporkan PMI Manufaktur yang meningkat dari 50 pada Januari 2022 menjadi 52,8 pada Februari 2022. Kemudian disusul Thailand yang mencatatkan 52,5.
Sementara negara dengan manufaktur terendah dialami Malaysia dan Myanmar. Meskipun Malaysia kedua terendah di ASEAN, tetapi IHS Markit menjelaskan bahwa terdapat perbaikan pada kondisi manufaktur Malaysia. PMI Manufaktur Malaysia sebesar 50,9.
Sementara Myanmar mencatatkan kontraksi manufaktur di bawah level 50. PMI Manufaktur Myanmar sebesar 47,3, terendah dalam tiga bulan.