IHS Markit melaporkan, sektor manufaktur Indonesia masih berekspansi pada Februari 2022. Ekpansi ini diketahui dari Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur yang berada di atas level 50.
(Baca: BI Catat Kinerja Industri Pengolahan Meningkat pada Kuartal IV 2021)
Kendati masih berekspansi, nilai PMI manufaktur Indonesia menurun dari 53,7 pada Januari 2022 menjadi 51,2 pada Februari 2022, sekaligus menjadi yang terendah selama enam bulan terakhir.
Menurut IHS Markit, turunnya PMI Indonesia disebabkan oleh naiknya kasus Covid-19, yang kemudian berdampak pada terhambatnya permintaan klien dan jadwal produksi. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya pembatasan kegiatan sosial untuk menekan laju penularan virus.
IHS Markit juga menilai kepercayaan bisnis di sektor manufaktur Indonesia sedang turun ke posisi terendah dalam 21 bulan terakhir.
Di sisi lain, IHS Markit mencatat adanya peningkatan kapasitas tenaga kerja untuk mendukung kenaikan permintaan dan produksi perusahaan manufaktur. Tingkat penciptaan lapangan kerja pada Februari 2022 ini dinilai merupakan yang paling cepat sejak Februari 2020.