Hasil survei Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja industri pengolahan meningkat pada kuartal IV 2021 dan berada pada fase ekspansi. Hal itu tecermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) yang sebesar 50,17%, meningkat dari kuartal III 2021 yang sebesar 48,75%.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, PMI-BI pada kuartal IV 2021 pun lebih tinggi. Tercatat, pada kuartal IV 2020, PMI-BI sebesar 47,29%.
Peningkatan PMI-BI pada kuartal IV 2021 terjadi pada seluruh komponen pembentuknya. Komponen volume produksi tercatat mengalami peningkatan tertinggi, yaitu 2,38 poin, dari 49,46% menjadi 51,84%.
Responden menyampaikan, peningkatan volume produksi tersebut sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat saat Natal dan libur akhir tahun. Selain itu, pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai aturan pemerintah di sejumlah daerah juga meningkatkan volume produksi industri pengolahan.
BI mencatat, komponen kecepatan penerimaan barang input meningkat 2,19 poin dari 44,05% menjadi 46,24%. Volume persediaan barang jadi juga meningkat 1,78 poin dari 49,64% menjadi 51,42%. Kemudian, komponen penggunaan jumlah tenaga kerja naik 1,4 poin dari 46,76% menjadi 48,16%. Komponen volume pesanan naik 0,14 poin dari 51,53% menjadi 51,67%.
Lebih lanjut BI menjelaskan peningkatan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha sektor industri pengolahan berdasarkan hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) pada kuartal IV 2021.
(Baca: BI: Kinerja Industri Manufaktur Turun pada Kuartal III 2021)