Konsultan real estat Knight Frank menghimpun negara-negara yang mendapatkan modal investasi bidang real estat dan properti tertinggi. Modal itu digelontorkan oleh investor swasta.
Investor swasta menjadi pemborong paling aktif dalam berinvestasi di real estat dan properti komersial global pada 2022. Ini terlihat dari estimasi jumlah investasi yang ditanamkan mereka, yakni US$454,8 miliar atau Rp6.799,26 triliun di seluruh dunia (asumsi kurs Rp14.950 per US$, 25 Mei 2023).
Kedua adalah institusi atau lembaga negara sebesar US$440,1 miliar. Dengan jarak yang cukup jauh, ada masyarakat umum sebesar US$122,4 miliar.
Adapun negara dengan investasi tertinggi bidang real estat adalah Amerika Serikat sebesar US$328,3 miliar atau Rp4.908,08 triliun. Meski nilai modalnya paling besar, nilai ini ternyata sudah mengalami penurunan sebesar 3% dari nilai 2021.
Dengan interval cukup jauh ada Inggris dan Jerman yang mengantongi nilai investasi setara, US$14,6 miliar atau Rp218,27 triliun. Tipis di bawahnya ada Kanada yang mendapatkan modal dari investor swasta sebesar US$14,5 miliar atau Rp216,77 triliun.
Prancis menyusul Kanada dengan akumulasi nilai investasi sebesar US$12,2 miliar atau Rp182,39 triliun.
Sementara untuk kawasan Asia, ada Jepang yang mengoleksi nilai investasi sebesar US$8,6 miliar atau Rp128,57 triliun. Korea Selatan pun mengantongi sebesar US$7,4 miliar atau Rp110,63 triliun. Tiongkok, mampu mendapatkan nilai investasi sebesar US$6,8 miliar atau Rp101,66 triliun.
Selanjutnya, bisa terlihat pada grafik di atas.
The Attitudes Survey menjadi survei yang dikembangkan dalam laporan The Wealth Report 2023 ini. Survei ini menganalisis tanggapan lebih dari 500 bankir swasta, penasihat kekayaan, dan kantor keluarga yang mewakili kekayaan gabungan lebih dari US$2,5 triliun. Survei dilakukan selama November 2022.
(Baca juga: 10 Kota dengan Harga Real Estat Termahal di Dunia)