Yield Obligasi AS Tenor 2 Tahun Capai Level Tertinggi sejak 2007

Pasar
1
Viva Budy Kusnandar 16/06/2022 15:10 WIB
Yield Obligasi Pemerintah AS dengan Tenor 2 Tahun dan 10 Tahun (15 Nov 2007-14 Mei 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan tenor 2 tahun kembali naik 5 basis poin (bps) menjadi 3,45% pada perdagangan Selasa, 14 Juni 2022. Yield tersebut merupakan level tertingginya sejak 15 November 2007.

Demikian pula yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun, naik 5 bps ke 3,395% pada perdagangan Rabu, 15 Juni 2022. Angka tersebut juga merupakan level tertingginya sejak 15 April 2011.

Inflasi tinggi serta ancaman kenaikan suku bunga telah mendorong para investor melepas aset-aset yang dianggap berisiko seperti saham dan uang kripto, kemudian mengalihkan investasinya ke aset yang dianggap aman (safe haven) seperti mata uang dolar AS.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, para pengelola dana juga lebih memilih mengalokasikan portofolionya dalam obligasi pemerintah AS dengan tenor jangka panjang. Hal ini memicu penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS untuk tenor yang lebih panjang.

Sementara imbal hasil obligasi dengan tenor yang lebih pendek (2 tahun) justru naik, seiring dengan turunnya harga.

Selisih imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun dan tenor 2 tahun mengalami tren penurunan. Selisih imbal hasil kedua tenor tersebut selalu di bawah 100 bps sejak 30 November 2021.

Bahkan, pada awal April 2022 sempat terjadi terjadi inverted yield curve, di mana imbal hasil obligasi dengan tenor 2 tahun lebih tinggi dibanding dengan tenor 10 tahun. Kondisi ini dipercaya sebagai sinyal bahwa ekonomi AS akan mengalami resesi dalam waktu hingga 20 bulan ke depan.

Pekan lalu, pemerintah AS mengumumkan inflasi pada Mei 2022 mencapai 8,6% (year on year/yoy). Kemudian semalam, bank sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 bps ke kisaran 1,5-1,75%.

(Baca: Inflasi Energi AS Kian Tinggi pada Mei 2022, Ini Rinciannya)

 

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua