Dinaikkannya rating Surat Utang Negara (SUN) Indonesia menjadi BBB- dari sebelumnya BB+ berdampak positif terhadap pasar obligasi domestik. Setelah masuk level investment grade (layak investasi), imbal hasil obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun langsung turun ke 6 persen dari sebelumnya berada di atas 7 persen.
Imbal hasil obligasi pemerintah acuan tenor 10 tahun pada perdagangan 22 Juni 2017 berada di level 6,829 persen yang berarti telah turun 24,9 basis poin (bps) setelah lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s menaikkan rating utang Indonesia pada 19 Mei. Saat itu yield obligasi pemerintah masih berada di 7,049 persen. Sehingga sepanjang tahun ini (ytd) imbal hasil SUN telah menyusut 114,4 bps dari posisi akhir 2016, yakni 7,973 persen.
Penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia ini merupakan yang paling dalam dibandingkan dengan obligasi negara-negara Asia lainnya. Berdasarkan data Asiabondonline, yield obligasi Hong Kong turun 61,9 bps, Vietnam ( 60,5 bps), diikuti Singapura (49,1 bps), lalu Malaysia (33,7 persen). Sementara imbal hasil Tiongkok malah naik 58 bps, Jepang 1,2 bps, dan Filipina 0,3 bps.