Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Partai Golongan Karya (Golkar) berhasil meraih 17,23 juta suara sah pada Pemilu 2019.
Raihan tersebut porsinya mencapai 12,31% dari total suara sah nasional yang berjumlah 139,72 juta suara, serta menempatkan Golkar di urutan ketiga terbesar.
Ketika itu, di atas Golkar ada Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang meraih 12,57% dari total suara, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang meraih 19,33% dari total suara sah nasional.
(Baca: 3 Partai Deklarasikan Koalisi Indonesia Bersatu, Penuhi Syarat Usung Calon pada Pilpres 2024?)
Jika dirunut ke belakang, pada Pemilu 1999 Golkar sempat menjadi partai politik terbesar kedua setelah PDIP. Dalam pemilu pertama pasca-reformasi ini Golkar meraih 22,43% dari total suara.
Kemudian dalam Pemilu 2004 Golkar menduduki posisi puncak dengan meraih 21,57% dari total suara.
Namun, pada Pemilu 2009 perolehan suara Golkar merosot menjadi 14,45%, berada di posisi kedua setelah Partai Demokrat yang meraih 20,81% suara.
Pada Pemilu 2014 capaian Golkar tidak banyak berubah dari 2009 dengan raihan 14,75% suara. Posisinya berada di urutan kedua setelah PDIP.
(Baca: Ini Jumlah Kontestan Pemilu dari Era Soekarno sampai Jokowi)