Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa menargetkan program minimum essential force (MEF) bisa mencapai 70% hingga akhir 2024.
Program MEF adalah upaya untuk memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.
“Kalau MEF targetnya di akhir 2024 itu 70% dari MEF. Jadi sekarang ini memang dalam rangka tahun per tahunnya kita berusaha untuk meningkatkan,” kata Andika usai rapat Bersama Komisi I di DPR RI, seperti dilansir Kompas.com, Senin (6/6/2022).
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, disebutkan realisasi MEF sebesar 62,3% pada 2020. Angka tersebut turun dibanding realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 63,19%.
Penurunan MEF pada 2020 terjadi akibat banyaknya alutsista yang sudah habis masa pakainya, namun belum diperbarui.
Pemerintah juga sempat menargetkan MEF sebesar 79% pada 2021 dan 86% pada 2022. Namun, terjadinya pandemi Covid-19 membuat anggaran negara tersedot untuk belanja penanganan pandemi.
(Baca: Deretan Pesawat yang Jadi Kekuatan Matra Udara TNI pada 2021)
Pemerintah terus berupaya untuk melakukan modernisasi alutsista TNI, tercermin dari anggaran militer dalam APBN 2022 yang dipatok sebesar Rp134,64 triliun.
Dalam beberapa tahun terakhir, anggaran militer selalu di atas Rp100 triliun.
Guna meningkatkan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan militer, pemerintah juga telah membentuk holding BUMN sektor industri pertahanan dengan nama Defence Industry Indonesia (Defend ID).
(Baca: Jokowi Gabungkan 5 BUMN dalam Defend ID, Ini Besaran Asetnya)