Pemerintah nampaknya serius membenahi kualitas alat utama sistem pertahanan (alutsista), non alutsista, dan sarana prasarana pertahanan. Ini tercermin dari anggaran program modernisasi alutsista yang mendapatkan alokasi anggaran lebih besar dari sebelumnya.
Demi meningkatkan kemampuan tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk pertahanan negara, pemerintah memberikan alokasi anggaran program modernisasi alutsista, non alutsista, dan sarana prasarana pertahanan senilai Rp 43,26 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) pada 2022. Nilai tersebut meningkat 33,19% dari outlook 2021 sebesar Rp 32,48 triliun dan setara dengan 32,26% dari total anggaran Kementerian Pertahanan senilai Rp 134,1 triliun.
Rincian anggaran program modernisasi alutsista, non alutsista, dan sarana prasarana pertahanan 2022 terdiri dari kode anggaran 012.01.AF sebesar Rp 12,89 triliun, kode 012.21.AF senilai Rp 1,3 triliun. Berikutnya, dengan kode 012.22.AF sebesar Rp 10,1 triliun, kode 012.23.AF senilai Rp 9,06 triliun, dan kode 012.24.AF senilai Rp 9,92 triliun.
Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran program modernisasi alutsista, non alutsista, dan sarana prasarana pertahanan Rp 38,95 triliun pada 2023, Rp 40,1 triliun pada 2024 dan Rp 41,3 triliun pada 2025.
Menurut laman Globalpowerfire, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat 16 dunia dari 140 negara yang disurvei pada 2021. Peringkat tersebut dihitung dari indeks PwrIndx Indonesia yang berada di level 0,2684 (indeks mendekati 0 semakin sempurna).
Adapun kekuatan matra udara Tentara Nasional Indonesi (TNI) terdiri dari 458 pesawat. Rinciannya, 41 pesawat tempur, 38 pesawat serangan khusus, 64 pesawat transportasi, 109 pesawat latih, 17 pesawat spesial misi. Kemudian, 1 pesawat tanker, 188 pesawat helicopter, dan 15 pesawat helikopter serang.
Kekuatan matra laut TNI berjumlah 282 unit kapal. Terdiri dari 7 kapal fregat, 24 kapal korvet, 5 kapal selam, 179 kapal patroli, dan 10 kapal penyapu ranjau. Kekuatan matra darat Indonesia terdiri dari 332 tank, 1430 kendaraan tempur lapis baja, 153 altileri gerak sendiri, 366 altileri tarik dan 63 peluncur roket.
Masih menurut Globalfirepower, Indonesia memiliki 1,08 juta personil yang terdiri dari 400 ribu personil aktif, 400 ribu cadangan personil, dan 280 ribu para militer.
(baca: 10 Negara dengan Armada Pesawat Tempur Terbanyak Dunia, AS Juaranya)