Kebakaran hutan telah menjadi bencana tahunan yang terus terjadi di berbagai belahan dunia. Kebakaran hutan memang terjadi di alam liar tetapi juga dapat menghanguskan rumah-rumah dan lahan pertanian di sekitarnya.
Penyebab umum dari terjadinya kebakaran hutan adalah petir, ulah manusia, maupun pembakaran.
Sejarah mencatat terdapat 10 kebakaran hutan terparah di dunia termasuk di Indonesia. Melansir dari situs alltopeverything.com, berikut ini deretan kebakaran hutan paling mematikan di dunia.
- Kebakaran Peshtigo (1871) – 1.500 kematian
- Kebakaran Besar Michigan (1871) – 482 kematian
- Kebakaran Cloquet (1918) – 453 kematian
- Kebakaran Besar Hinckley (1894) – 418 kematian
- Kebakaran Besar Chicago (1871) – 290 kematian
- Kebakaran Thumb (1881) – 282 kematian
- Kebakaran Hutan Indonesian (1998) – 240 kematian
- Kebakaran Black Dragon (1987) – 191 kematian
- Kebakaran Black Saturday (2009) – 173 kematian
- Kebakaran Attica (2018) – 102 kematian
Kebakaran Peshtigo menjadi kebakaran paling mematikan dalam sejarah manusia dan menewaskan hingga 1.500 orang. Kebakaran ini terjadi pada 8 Oktober 1871, ketika seluruh wilayah Great Lake dipengaruhi oleh kebakaran besar yang menyebar ke seluruh negara bagian AS di Wisconsin, Michigan, dan Illinois.
Kobaran api begitu dahsyat hingga mencapai suhu 1.093 derajat celcius. Api menghanguskan lebih dari 3,5 juta hektar lahan hutan dan hanya terjadi dalam satu malam. Perkiraan kerusakan mencapai hingga sekitar USD 169 juta atau Rp 2,4 triliun.
Kebakaran hutan di Indonesia juga masuk dalam daftar kebakaran paling mematikan di dunia. Kebakaran yang ditimbulkan juga mengakibatkan dampak global. Kabut asap merebak ke Malaysia, Singapura, Brunei, dan sebagian kecil wilayah Thailand, Vietnam, Filipina, dan Australia bagian utara.
(Baca Selengkapnya: Seluas 38.665 Hektare Kawasan Hutan Konservasi Terbakar pada 2021)