Sektor industri nonmigas belum mampu menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan perekonomian domestik.
Hal ini tercermin dari tingkat pertumbuhan industri nonmigas yang selalu berada di bawah level PDB nasional selama lima tahun terakhir.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) industri pengolahan nonmigas mencapai Rp2,95 kuadriliun sepanjang 2021. Nilai tersebut porsinya mencapai 17,36% dari total PDB nasional yang nilainya sebesar Rp16,97 kuadriliun.
Sedangkan berdasarkan PDB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, industri pengolahan nonmigas tercatat tumbuh 3,67% menjadi Rp2,08 kuadriliun pada tahun 2021. Pertumbuhan sektor industri tersebut masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 3,69%.
Berikut rincian Subsektor Industri Pengolahan Nonmigas yang tumbuh terbesar sepanjang 2021:
- Industri alat angkut tumbuh 17,82%
- Logam dasar tumbuh 11,50%
- Mesin dan perlengkapan tumbuh 11,43%
- Kima; farmasi & obat tradisional tumbuh 9,61%
- Furnitur tumbuh 8,16%
Sedangkan Subsektor Industri Pengolahan yang berkontribusi terbesar terhadap PDB Nasional pada 2021 adalah:
- Makanan & minuman berkontribusi 6,61%
- Kimia; farmasi & obat tradisonal berkontribusi 2,00%
- Barang logam berkontribusi 1,52%
- Alat angkutan berkontribusi 1,48%
- Tekstil & pakaian jadi berkontribusi 1,06%.
(Baca: Industri Pengolahan jadi Penyumbang Terbesar Ekonomi RI Tahun 2021)