Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun 2021 mencapai Rp16,97 kuadriliun. Sektor lapangan usaha yang menjadi penyumbang terbesar bagi PDB nasional tahun 2021 adalah industri pengolahan dengan nilai total Rp3,27 kuadriliun (19,25%).
Lapangan usaha lain yang menjadi penyumbang terbesar adalah sektor pertanian dengan nilai total Rp2,25 kuadriliun (13,28%), diikuti perdagangan besar dan eceran senilai Rp2,2 kuadriliun (12,97%), dan konstruksi senilai Rp1,77 kuadriliun (10,44%).
Sepanjang tahun 2021 sektor pertambangan dan penggalian berhasil menyumbang Rp1,52 kuadriliun (8,98%), sektor informasi dan komunikasi Rp748,75 triliun (4,41%), jasa keuangan dan asuransi Rp736,19 triliun (4,34%), kemudian transportasi dan pergudangan Rp719,63 triliun (4,24%).
Setelah itu, sektor yang menjadi penyumbang PDB nasional terkecil adalah pengadaan air dan pengelolaan sampah senilai Rp2,02 triliun (0,07%), listrik dan gas Rp190,05 triliun (1,12%), serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial Rp226,97 triliun (1,34%).
Kontribusi Sektor Pengolahan Menurun, Pertambangan Meningkat
Meski menjadi sektor penyumbang terbesar, kontribusi industri pengolahan tercatat mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun 2020 kontribusi industri pengolahan terhadap PDB nasional mencapai level 19,87%, sedangkan di tahun 2021 persentasenya turun menjadi 19,25%.
Adapun sektor yang mengalami peningkatan kontribusi adalah pertambangan dan penggalian. Pada tahun 2020 sektor ini hanya berkontribusi sekitar 6,44% terhadap PDB nasional. Namun, di tahun 2021 persentasenya naik menjadi 8,98%.
(Baca:Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69% pada 2021)