Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, menurut besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, konsumsi rumah tangga tumbuh 2,02% pada 2021. Angka tersebut lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 2,63%.
Sementara menurut besaran PDB atas dasar harga berlaku (ADHB), komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai Rp 9,24 kuadriliun pada 2021. Artinya, konsumsi masyarakat berkontribusi sebesar 54,42% dari total PDB yang mencapai Rp 16,97 kuadriliun.
Meskipun konsumsi masyarakat mengalami pertumbuhan, tetapi pertumbuhannya masih lebih rendah dibandingkan dengan sebelum terjadi pandemi Covid-19, yakni pada 2019 yang mampu tumbuh di atas 5 persen.
Konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan selaras dengan tumbuhnya perekonomian nasional sebesar 3,69% pada 2021. Sebagai informasi, ekonomi domestik mengalami kontraksi sebesar 2,07% pada 2020 akibat terjadinya pandemi.
Kondisi pandemi Covid-19 yang relatif terkendali pada kuartal IV 2021, tren pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut, serta stimulus fiskal mendorong akselerasi pertumbuh ekonomi Indonesia.
(Baca: Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69% pada 2021)