Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 1,03% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2021. Pengeluaran untuk hotel dan restoran mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu 2,48% (yoy).
Pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mencatat pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah komponen kesehatan dan pendidikan sebesar 2,44% (yoy). Diikuti komponen perumahan dan perlengkapan rumah tangga yang meningkat 2,29% (yoy).
Kemudian, pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk makanan dan minuman selain restoran tumbuh 0,79% (yoy). Pengeluran konsumsi rumah tangga untuk komponen lainnya tercatat tumbuh 1,48% (yoy).
Sementara, pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya mengalami kontraksi 0,46% (yoy). Demikian pula dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk transportasi dan komunikasi yang mengalami kontraksi 0,21% (yoy).
Adapun, ekonomi Indonesia yang diukur menurut produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 4.325,4 triliun pada kuartal III-2021. Sementara, PDB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencatat pertumbuhan 3,5% (yoy) pada kuartal lalu.
Sumber pertumbuhan nasional pada kuartal III-2021 ditopang oleh ekspor sebesar 1,23%. Lalu, sumber pertumbuhan yang berasal dari PMTB sebesar 1,18%. Sementara, dari konsumsi rumah tangga dan komponen lainnya sama-sama sebesar 0,55%.
(Baca: Konsumsi Rumah Tangga Indonesia Tumbuh 1,03% pada Kuartal III-2021)