Situasi pasar keuangan di dalam negeri kembali positif. Hal ini didorong optimisme investor terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0-5,5% dan inflasi sebesar 3% (year on year/yoy). Alhasil, harga-harga obligasi bergerak naik pada awal pekan ini. Indeks Obligasi Komposit (Indonesia Bond Composite Index/ICBI) Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) pada perdagangan Senin, 16 Agustus 2021 ditutup menguat 0,2309 poin (0,07%) ke level 323,9901 dari penutupan sebelumnya.
Senada, Indeks Obligasi Komposit Harga Bersih (INDOBeX Composite Clean Price) pada perdagangan hari ini ditutup naik 0,0639 poin (0,05%) ke level 120,2547 dari penutupan akhir pekan lalu. Namun, yield (imbal hasil) surat utang mengalami penurunan 0,00161 poin (0,27%) menjadi 5,9677 dari penutupan sebelumnya.
Di sisi lain, Indeks Obligasi Pemerintah Total Keuntungan (INDOBeX Government Total Return) ditutup naik 02222 poin (0,07%) ke posisi 317,6968 dari penutupan sebelumnya. Demikinan pula dengan Indeks Korporasi Total Keuntungan (INDOBex Corporate Total Return) ditutup naik 0,3148 poin (0,09%) ke posisi 354,6781.
(Baca: Sepekan, Indeks Obligasi Komposit Turun 0,22% ke Level 323,64 (6-13 Agt 2021))
Mengutip laman Bloomberg, nilai tukar rupiah pada transaksi hari ini ditutup menguat Rp 15 (0,01%) menjadi Rp 14.372,5 per dolar Amerika Serikat dari penutupan sebelumnya. Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada transaksi awal pekan ini ditutup turun 51,58 poin (0,84%) ke posisi 6.087,91 dari penutupan sebelumnya.