Industri asuransi umum di Indonesia banyak berinvestasi di surat berharga negara (SBN) atau obligasi/surat utang pemerintah.
Hal ini tercatat dalam laporan yang dirilis Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI).
(Baca: Ini Jenis Asuransi Swasta yang Paling Banyak Dimiliki Penduduk Indonesia)
Industri asuransi umum adalah industri yang memberi jasa pertanggungan risiko, seperti penggantian kerugian atau kerusakan harta benda bagi nasabah yang mengalami musibah.
Contoh produknya adalah asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan, asuransi properti, asuransi kebakaran, dan sebagainya.
Industri ini menghimpun premi atau iuran dari nasabah, kemudian melakukan pengelolaan dana yang salah satunya melalui investasi.
Menurut data AAUI, pada 2023 industri asuransi umum di Indonesia memiliki investasi dengan nilai total Rp113,94 triliun.
Mayoritas investasinya masuk ke SBN, dengan nilai Rp35,77 triliun (31,4%). Instrumen lain yang banyak dipilih adalah deposito, reksa dana, obligasi korporasi, dan saham seperti terlihat pada grafik.
Berdasarkan Roadmap Perasuransian Indonesia 2023-2027 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi industri asuransi merupakan sumber dana bagi pengembangan bisnis dan pembangunan nasional.
(Baca: Berapa Pengeluaran Masyarakat Indonesia untuk Bayar Premi Asuransi Swasta?)