Laju Ekspansi Lahan Sawit Turun Menjadi 2% pada 2018

Agroindustri
1
Tim Publikasi 10/09/2019 09:00 WIB
Laju Pertumbuhan Luas Perkebunan Sawit (1970-2019)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Seiring dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2018 mengenai penundaan dan evaluasi masalah perizinan pembukaan lahan sawit, laju ekspansi sawit pada 2018 turun menjadi 2%. Laju pertumbuhan ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 25,4%. Pemerintah mengharapkan dengan diremnya ekspansi lahan ini, para pelaku usaha sawit dapat fokus meningkatkan produktivitasnya.

Semakin luasnya perkebunan sawit salah satunya diakibatkan oleh meningkatnya permintaan terhadap minyak nabati, khususnya crude palm oil (CPO), yang menjadi salah satu sumber daya utama ekspor Indonesia. Jika dibandingkan luas lahan sawit pada 1980 yang sebesar 295 ribu ha, pada 2018 luasnya sudah mencapai 14,3 juta ha. 

Ekspansi perkebunan sawit membawa dampak positif terhadap kehidupan sosio-ekonomi masyarakat. Salah satunya mengubah pola pencarian nafkah petani dan meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat sekitar. Namun, ekspansi lahan yang tidak terkendali juga berdampak pada lingkungan, salah satunya deforestasi lahan gambut yang dapat meningkatkan emisi karbon di udara. Selain berdampak terhadap lingkungan, ekspansi sawit juga memicu konflik agraria.

(Baca Databoks: Dimoratorium, Berapa Luas Lahan Perkebunan Kelapa Sawit?)

Data Populer
Lihat Semua