Data Biro Pusat Statistik Palestina atau Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) menunjukkan, sebanyak 47.772 orang Palestina tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025.
Diketahui, 19 Januari 2025 merupakan tanggal yang disepakati untuk gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas dari Palestina.
Selain korban tewas, sebanyak 117.450 warga Palestina juga dilaporkan luka-luka. Lalu ada 18.700 orang yang ditahan oleh pihak Israel.
Secara total, ada sekitar 2 juta orang Palestina yang tergusur dari tempat tinggalnya. Sebanyak 170.812 bangunan juga dilaporkan rusak akibat bombardir Israel.
(Baca juga: Pengalaman Kekerasan Anak-Anak Palestina saat Ditahan Tentara Israel)
Gencatan senjata dan pertukaran sandera
Selain menghentikan serangan, salah satu kesepakatan dalam gencatan senjata adalah mengembalikan para tahanan atau sandera.
Melansir Al-Jazeera, pihak Israel mengonfirmasi bahwa Hamas menyerahkan tiga tawanan perempuan pertama saat kesepakatan gencatan senjata.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari merincikan, tiga sandera perempuan itu Romi Gonen (24 tahun), Emily Damari (28 tahun), dan Doron Steinbrecher (31 tahun) diserahkan kepada Palang Merah dan sudah diterima pihak Israel.
Delegasi Palang Merah juga memverifikasi identitas 90 tahanan Palestina sebelum mereka dibebaskan dari Penjara Ofer Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Sebagai informasi, kesepakatan gencatan senjata dibuat dalam tiga tahap, mencakup pengiriman lebih banyak truk bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk meringankan bencana di daerah utama serangan tersebut. Tahap pertama akan berlangsung selama 42 hari saat pasukan Israel menarik diri dari beberapa bagian Gaza.
(Baca juga: Setahun Diserang Israel, 41 Ribu Warga Palestina Tewas)