Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DKI, kapasitas produksi air minum Perusahaan Air Minum (PAM) Jakarta pada 2015 sebanyak 560,38 juta meter kubik. Jumlah ini naik 6,46 persen dari tahun sebelumnya 526,39 juta meter kubik. Adapun pasokan terbesar air bersih dari instalasi Buaran, yakni mencapai 171 juta meter kubik.
Pasokan air baku Jakarta masih mengandalkan dari Waduk Jatiluhur, yakni mencapai 81 persen. Dari Perusahaan Daerah Air Minum Tangerang sebesar 15 persen, dan sisanya bersumber dari sungai yang melintas di Ibu Kota. Hingga saat ini baru 60 persen rumah tangga yang dapat terlayani air bersih dari 10 juta penduduk Jakarta. Meskipun terdapat 13 aliran sungai yang melintas, Jakarta masih kekurangan pasokan. Tingginya kadar amoniak dan zat beracun lainnya membuat sterilisasi air sungai membutuhkan biaya yang lebih besar.
Kebutuhan air baku untuk penduduk Jakarta yang mencapai 10 juta jiwa memerlukan pasokan 26 ribu liter/detik. Namun, saat ini yang baru tersedia 17 ribu liter/detik, jadi masih terjadi kekurangan pasokan sekitar 9 ribu liter/detik.