Kegemaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan pedas kembali meningkat. Ini bisa dilihat dari tren konsumsi cabai besar dan cabai rawit, sebagai bahan dasar bumbu pedas, yang makin melesat bahkan melampaui capaian sebelum pandemi Covid-19.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, konsumsi cabai besar di Indonesia tembus 636,56 ribu ton pada 2022. Angka tersebut meningkat dari 2021 yang sebanyak 596,14 ribu ton dan juga capaian 2020 sebanyak 549,48 ribu ton.
Bahkan, konsumsi ini sudah melampaui sebelum pandemi Covid-19, tepatnya pada 2019, sebesar 629,02 ribu ton.
BPS menjelaskan, produksi cabai besar pada 2022 mencapai 1,48 juta ton. Angka ini juga naik sebesar 8,47% atau 115,25 ribu ton dari 2021.
"Konsumsi cabai besar oleh sektor rumah tangga tahun 2022 adalah mencapai 636,56 ribu ton, naik sebesar 6,78% atau 40,42 ribu ton dari 2021. Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi cabai besar adalah sebesar 71,33%," tulis BPS dalam laporannya.
Lain halnya dengan cabai rawit, konsumsi komoditas ini mencapai 569,65 ribu ton pada 2022. Capaian ini juga naik 7,86% atau 41,51 ribu ton, dari konsumsi 2021 sebesar 528,14 ribu ton.
Konsumsi 2022 juga mengalahkan capaian 2020 sebesar 479,03 ribu ton.
Lempar balik 2019, konsumsinya sebesar 531,17 ribu ton. Maka, torehan konsumsi cabai rawit 2022 menjadi yang tertinggi sejak pandemi Covid-19 mewabah.
"Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi cabai rawit adalah sebesar 75,77%," kata BPS.
(Baca juga: Di Mana Sentra Produksi Cabai Rawit Indonesia?)