Dalam beberapa hari terakhir harga cabai rawit terus melambung. Hal ini terjadi seiring dengan makin dekatnya momen perayaan Natal dan tahun baru.
Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, rata-rata harga cabai rawit di pasar tradisional menyentuh Rp50.050 per kilogram pada Rabu (7/12/2022). Padahal, rata-rata harga pada Rabu pekan sebelumnya (30/11/2022) masih Rp44.650 per kilogram.
Adapun menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), wilayah yang menjadi sentra produksi cabai rawit terbesar Indonesia adalah Jawa Timur.
Sepanjang 2021 Jawa Timur memproduksi cabai rawit 578.883 ton atau 41,75% dari total produksi cabai rawit nasional. Jawa Tengah menempati peringkat kedua dengan produksi cabai rawit 179.287 ton.
Sementara itu DKI Jakarta menjadi provinsi dengan produksi cabai rawit terendah, yakni hanya 1 ton sepanjang tahun lalu. Setelahnya ada Kepulauan Riau dengan produksi 1.627 ton.
Berikut daftar 10 provinsi dengan produksi cabai rawit terbesar nasional pada 2021:
- Jawa Timur: 578.883 ton
- Jawa Tengah: 179.287 ton
- Jawa Barat: 137.456 ton
- Sumatra Utara: 78.663 ton
- Nusa Tenggara Barat: 62.539 ton
- Aceh: 51.686 ton
- Sumatra Barat: 35.118 ton
- Bali: 29.175 ton
- Sulawesi Selatan: 26.423 ton
- Sulawesi Tengah: 22.199 ton
Secara keseluruhan, volume produksi cabai rawit se-Indonesia mencapai 1,39 juta ton pada 2021. Angka itu turun 8,09% dari produksi tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar 1,5 juta ton.
(Baca: Pertama Kali dalam 5 Tahun, Produksi Cabai Rawit Indonesia Turun 8,09% pada 2021)