Akses telekomunikasi masyarakat Papua masih tertinggal dibandingkan dengan provinsi lainnya. Salah satu indikatornya adalah masih rendahnya rumah tangga di provinsi ini yang memiliki pengeluaran telekomunikasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rumah tangga di Papua yang memiliki pengeluaran telekomunikasi baru mencapai 53,54% pada 2021. Artinya, sebanyak 46,46% rumah tangga di Papua tidak memiliki pengeluaran telekomunikasi.
Secara lebih rinci, rumah tangga di perkotaan Papua yang memiliki pengeluaran telekomunikasi mencapai 94,58% pada 2021. Sementara rumah tangga di perdesaan yang memiliki pengeluaran telekomunikasi hanya 37,87%. Hal ini mencerminkan masih tingginya kesenjangan akses telekomunikasi rumah tangga di perdesaan dan di perkotaan Papua.
Provinsi dengan rumah tangga yang memiliki pengeluaran telekomunikasi teredah berikutnya adalah Nusa Tenggara Timur, yakni sebesar 87,85% pada 2021. Diikuti Jawa Timur sebesar 88,5%, Jawa Tengah sebear 88,88%, Jawa Barat 89,82%.
Setalahnya ada Nusa Tenggara Barat dengan rumah tangga yang memiliki pengeluaran telekomunikasi sebesar 89,88%. Kemudian Maluku Utara sebesar 90,34%, Sulawesi Tengah sebesar 90,46%, serta Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat masing-masing sebesar 91,02% dan 91,31%.
Secara nasional, rumah tangga yang memiliki pengeluaran telekomunikasi mencapai 91,06% pada 2021. Sebanyak 9 provinsi, persentase rumah tangga yang memiliki pengeluaran telekomunikasi di bawah angka nasional. Sisanya, 25 provinsi di atas angka nasional.
(Baca: Akses Telekomunikasi Rumah Tangga Papua Terendah Nasional)