Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Sarolangun, Jambi, pada tahun 2024 sebesar 8,36%. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 8,54%. Meski demikian, masih terdapat 26.540 jiwa penduduk miskin dari total 310.287 jiwa penduduk Kabupaten Sarolangun.
Perkembangan kemiskinan di Sarolangun menunjukkan penurunan 2,11% dalam setahun terakhir. Namun, jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Jambi, posisi Sarolangun berada di tengah. Kabupaten lain menunjukkan dinamika yang beragam, ada yang penurunannya lebih signifikan, ada pula yang relatif stabil.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Tapanuli Utara 2015-2024)
Secara historis, persentase kemiskinan tertinggi di Sarolangun terjadi pada tahun 2004, yaitu 20,25%, dan terendah pada tahun 2023 sebesar 8,36%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2008 dengan -27,44%, dan tertinggi pada tahun 2013 dengan 11,22%. Dibandingkan kabupaten lain di Indonesia, Sarolangun berada di urutan ke-294 dalam persentase kemiskinan.
Jika dibandingkan dengan kabupaten tetangga di Provinsi Jambi, persentase kemiskinan di Sarolangun cukup kompetitif. Kabupaten Batang Hari memiliki persentase kemiskinan 8,63%, Kota Jambi 7,73%, Kabupaten Kerinci 6,93%, Kabupaten Merangin 8,4%, Kabupaten Tanjung Jabung Barat 9,54%, dan Kabupaten Tebo 6,12%.
Kabupaten Batang Hari
Kabupaten Batang Hari menduduki peringkat ke-284 secara nasional dengan persentase penduduk miskin sebesar 8,63%. Jumlah penduduk miskinnya tercatat sebanyak 23.740 jiwa dari total populasi 306.652 jiwa. Garis kemiskinan di Batang Hari mencapai Rp 613.093 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 82,61 juta per tahun, menunjukkan pertumbuhan 1,52%. Terjadi penurunan angka kemiskinan turun 8,68%.
Kota Jambi
Kota Jambi mencatatkan persentase penduduk miskin sebesar 7,73% dan menduduki peringkat ke-321 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 47.250 jiwa dari total penduduk 641.022 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Jambi mencapai Rp 757.014 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 68,30 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi di kota ini cukup baik dengan angka kemiskinan turun 6,19%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Bondowoso | 2004 - 2024)
Kabupaten Kerinci
Dengan persentase kemiskinan 6,93%, Kabupaten Kerinci berada di peringkat ke-353 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya sebanyak 16.830 jiwa dari total 270.576 jiwa. Garis kemiskinan di Kerinci sebesar Rp 606.095 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 57,34 juta per tahun. Penurunan angka kemiskinan yang cukup signifikan yaitu -8,09%.
Kabupaten Merangin
Kabupaten Merangin memiliki persentase penduduk miskin sebesar 8,4% dan berada di urutan ke-293 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 33.490 jiwa dari total 393.299 jiwa. Garis kemiskinan di Merangin tercatat sebesar Rp 617.011 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 68,22 juta per tahun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 11,56%. Penurunan kemiskinan tercatat -5,62%.
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki angka kemiskinan 9,54%, menduduki posisi ke-253 secara nasional. Dengan total penduduk 334.316 jiwa, terdapat 33.120 jiwa penduduk miskin. Garis kemiskinan di daerah ini mencapai Rp 575.337 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 166,33 juta per tahun. Penurunan persentase kemiskinan turun 2,55%.
Kabupaten Tebo
Kabupaten Tebo memiliki persentase penduduk miskin sebesar 6,12%, menduduki peringkat ke-397 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 22.480 jiwa dari total populasi 367.251 jiwa. Garis kemiskinan di Tebo adalah Rp 590.573 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 67,30 juta per tahun. Angka kemiskinan di wilayah ini mengalami penurunan turun 5,26%.