Perusahaan otomotif Amerika Serikat (AS), Ford Motor Company, mengumumkan bakal memecat 4.000 pekerja di Eropa hingga akhir 2027.
Melansir Antaranews, langkah tersebut diambil dengan dalih untuk menciptakan struktur yang lebih bersaing dalam segi biaya serta memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang di Eropa.
Ford menjelaskan, pemutusan hubungan kerja (PHK) yang direncanakan terutama akan berdampak pada operasional di Jerman, serta di Inggris, dengan sedikit pemangkasan di pasar Eropa lainnya. Dalam prosesnya, perusahaan itu akan berkonsultasi dengan mitra sosial Eropa mengenai rencana PHK yang tertunda.
Ford juga berencana untuk mengurangi jam kerja di pabriknya di Cologne pada kuartal pertama (Q1) 2025. Perusahaan beralasan ini karena situasi ekonomi yang lemah dan permintaan akan mobil listrik yang lebih rendah dari perkiraan.
Lantas, bagaimana kondisi keuangan perusahaan besar tersebut?
Menurut laporan keuangan terkonsolidasi dari Ford, pendapatan kuartal III 2024 mencapai US$46,19 miliar. Nilai ini naik 5,47% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar US$43,8 miliar.
Kendati demikian, laba bersihnya terpantau menurun. Pada kuartal III 2024 sebesar US$896 juta, anjlok hingga 25,33% (yoy) dari sebelumnya US$1,2 miliar.
Kini, aset Ford tercatat sebesar US$287,04 miliar. Ekuitas sebesar US$44,33 miliar. Sementara total liabilitas sebesar US$242,7 miliar.
(Baca juga: Pecat Ribuan Karyawan, Bagaimana Performa Keuangan AMD?)