Menurut data Semrush, kunjungan ke situs web Bukalapak (Bukalapak.com) berkurang sepanjang kuartal IV atau Oktober-Desember 2024.
Pada Oktober 2024 situs Bukalapak masih meraih 3,5 juta kunjungan dari seluruh dunia.
(Baca: Jumlah Pengunjung Situs E-Commerce Indonesia Desember 2024)
Kemudian pada November 2024 jumlahnya turun jadi 3,3 juta kunjungan, dan berkurang lagi jadi 2,7 juta kunjungan pada Desember 2024.
Secara kumulatif, selama Oktober-Desember 2024 situs Bukalapak mengalami penurunan sekitar 800 ribu kunjungan atau menyusut 22,9%.
Selama kuartal IV 2024 kunjungan ke situs Bukalapak juga jauh lebih rendah dibanding situs e-commerce lain di Indonesia, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blibli.
Adapun mulai awal 2025 Bukalapak menutup layanan e-commerce produk fisik, dan beralih ke penjualan produk virtual.
"Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada produk virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak," kata manajemen Bukalapak dalam siaran pers, Selasa (7/1/2025).
Mulai tahun ini konsumen hanya bisa berbelanja produk virtual di Bukalapak, seperti pulsa, paket data internet, token listrik, angsuran kredit, iuran BPJS Kesehatan, pembayaran air PDAM, dan sebagainya.
(Baca: Rugi Ratusan Miliar, Bukalapak Berencana PHK Karyawan)