Kue kaleng merupakan produk makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia saat Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri. Semakin tinggi kualitas rasa dan kemasannya, umumnya harga kue kaleng semakin mahal.
Adapun menurut survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), pada bulan Ramadan tampaknya ada lebih banyak konsumen Indonesia yang belanja kue kaleng mahal atau kelas premium.
Lebih dari separuh atau 56,4% responden mengaku mengeluarkan anggaran di atas Rp100 ribu untuk belanja kue kaleng pada bulan Ramadan. Padahal, di bulan-bulan lainnya, responden yang mengeluarkan anggaran sebesar itu hanya 26,8%.
Di sisi lain, pada bulan Ramadan, responden yang belanja kue kaleng senilai Rp50ribu-Rp100 ribu justru menurun dibanding bulan lainnya. Hal ini diperkirakan terjadi karena responden cenderung memilih untuk membeli kue kaleng premium.
Survei ini dilakukan terhadap 731 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 58% dan perempuan 42%.
Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (63,9%), kemudian di Jakarta (13,7%), dan Sumatra (10,9%). Proporsi responden yang berasal dari Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku-Papua di rentang 0,4%-4,5%.
Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (33,5%), diikuti kelompok 25-34 tahun (31,1%) dan kelompok 45-54 tahun (19%).
Survei dilakukan pada 31 Maret-8 April 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,62% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Daftar Merek Kue Kaleng Terpopuler di Indonesia, Khong Guan Juara)