Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase kemiskinan di Kabupaten Indragiri Hulu pada tahun 2024 adalah 6,02%, sedikit turun dari tahun sebelumnya sebesar 6,06%. Dengan jumlah penduduk mencapai 482.445 jiwa, terdapat 27.530 jiwa penduduk miskin di kabupaten ini.
Dibandingkan kabupaten lain di Pulau Sumatera, Indragiri Hulu menempati peringkat ke-126 dalam persentase kemiskinan dan peringkat ke-400 secara nasional. Pertumbuhan angka kemiskinan menunjukkan penurunan turun 0,66%. Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 6,10%, angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 6,08%, angka kemiskinan saat ini sedikit lebih rendah.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kota Jakarta Timur | 2024)
Dalam catatan historis, persentase kemiskinan tertinggi di Indragiri Hulu terjadi pada tahun 2004, yaitu sebesar 19,62%. Angka terendah terjadi pada tahun 2020 sebesar 5,96%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2007 turun 18,54%, sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2021 sebesar 3,69%. Peringkat kemiskinan Indragiri Hulu secara nasional berfluktuasi, dengan peringkat terbaik pada tahun 2021 (418) dan peringkat terburuk pada tahun 2004 (169).
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Riau yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Indragiri Hulu memiliki posisi yang bervariasi. Kabupaten Kampar memiliki persentase kemiskinan tertinggi (6,92%) dan Kota Pekanbaru terendah (3,15%). Pertumbuhan persentase kemiskinan tertinggi terjadi di Kabupaten Bengkalis (0,79%) dan penurunan terdalam terjadi di Kabupaten Siak (-2,87%).
Kabupaten Bengkalis
Dengan persentase kemiskinan 6,36%, Kabupaten Bengkalis menempati urutan ke-386 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 36.560 jiwa dari total penduduk 671.725 jiwa. Garis kemiskinan di Bengkalis adalah Rp 755.572 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 29,69 juta per tahun, dengan pertumbuhan 2,99%. Pertumbuhan penduduk Bengkalis juga cukup tinggi, yaitu 3,05%, menggambarkan perkembangan wilayah yang signifikan. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin menunjukkan kenaikan 1,27%, memberikan gambaran yang dinamis terkait kondisi sosial-ekonomi di kabupaten ini.
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hilir memiliki persentase kemiskinan sebesar 5,66%, menduduki peringkat 416 secara nasional. Dengan jumlah penduduk 705.041 jiwa, terdapat 41.050 jiwa penduduk miskin. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 629.570 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 13,87 juta per tahun, dengan pertumbuhan 7,30%. Pertumbuhan penduduk mencapai 2,14%, menunjukkan perkembangan yang stabil. Jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan 0,47%, mengindikasikan perlunya perhatian lebih terhadap program pengentasan kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Barito Kuala | 2024)
Kabupaten Kampar
Dengan persentase kemiskinan 6,92%, Kabupaten Kampar menduduki peringkat 355 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 63.740 jiwa dari total penduduk 876.767 jiwa. Garis kemiskinan di Kampar adalah Rp 590.444 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 13,01 juta per tahun, dengan pertumbuhan 7,17%. Kabupaten ini mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 2,58%. Namun, jumlah penduduk miskin sedikit turun 0,16%, menunjukkan adanya upaya yang berhasil dalam mengurangi angka kemiskinan.
Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru mencatatkan persentase kemiskinan terendah di antara kabupaten/kota yang dibandingkan, yaitu sebesar 3,15%, berada di peringkat 500 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 38.170 jiwa dari total populasi 1.138.530 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp 749.522 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 16,69 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,02%. Pertumbuhan penduduk mencapai 2,01%, menandakan perkembangan kota yang berkelanjutan. Meskipun demikian, jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan 1,33%, yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah kota.
Kabupaten Rokan Hilir
Kabupaten Rokan Hilir memiliki persentase kemiskinan 7,01%, menempati peringkat 346 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 53.490 jiwa dari total penduduk 670.692 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 545.799 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 15,22 juta per tahun, dengan pertumbuhan 5,16%. Pertumbuhan penduduk sebesar 2,10%, menunjukkan perkembangan yang moderat. Terdapat kenaikan jumlah penduduk miskin sebesar 0,85%, mengindikasikan perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap program pengentasan kemiskinan.
Kabupaten Siak
Kabupaten Siak memiliki persentase kemiskinan 5,08%, menempati peringkat 439 secara nasional. Dengan jumlah penduduk 487.673 jiwa, terdapat 26.720 jiwa penduduk miskin. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 595.659 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 25,04 juta per tahun, dengan pertumbuhan signifikan mencapai 8,66%. Pertumbuhan penduduk mencapai 2,75%, menunjukkan perkembangan yang positif. Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan -1%, menunjukkan adanya dampak positif dari berbagai program pembangunan di kabupaten ini.