Katadata Insight Center (KIC) berkolaborasi dengan OMG Indonesia dan TrendWatching merilis riset bertajuk Indonesia Middle Class in Motion: Smarter Choice, Wiser Spending dalam acara Trend Maker Summit 2025.
Salah satu temuannya adalah aktivitas yang dilakukan masyarakat kelas menengah dalam upaya mengurangi dampak lingkungan.
Hasil survei menunjukkan, sebanyak 63,7% responden memilih untuk membawa botol minum sendiri atau mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai.
(Baca: Bawa Botol Minum, Upaya Terbesar Gen Z dalam Mengurangi Sampah)
Tindakan ramah lingkungan yang banyak dilakukan berikutnya adalah memilah sampah (59%) dan menghemat penggunaan listrik dan air di rumah (53,6%).
Sementara tindakan dengan usaha lebih, seperti membeli produk dengan kemasan isi ulang (38,2%) dan menggunakan transportasi umum (34,3%) mendapatkan proporsi lebih rendah.
KIC menilai, temuan ini menunjukkan bahwa perilaku berkelanjutan dapat berkembang ketika cocok dengan rutinitas harian.
"Orang mengadopsi kebiasaan ramah lingkungan yang mudah, tidak membutuhkan banyak usaha, dan dapat diulang, yang menegaskan bahwa kemudahan adalah pemicu utama gaya hidup ramah lingkungan," tulis KIC dalam laporannya.
Survei ini dilakukan secara online terhadap 463 responden kelas menengah berusia 17–59 tahun yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Para responden memiliki pengeluaran bulanan antara Rp2 juta hingga Rp10 juta per kapita.
Pengumpulan data berlangsung pada 4–13 November 2025 dengan menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI).
Sebagai catatan, pertanyaan survei ini menggunakan pilihan multiple answer, sehingga responden dapat memilih lebih dari satu jawaban.
Hasil riset lengkap KIC, Indonesia Middle Class in Motion: Smarter Choice, Wiser Spending, dapat diunduh di sini.
(Baca: Ini Kesulitan Warga Menengah RI Terapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan)